Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 85

Pilih Ke Selatan Kamu naik bus ke arah Selatan, tapi ternyata bus itu justru mengarah ke daerah pegunungan kapur yang gersang. Kamu pun memutuskan untuk turun dari bus, untuk mencari kendaraan lain yang bisa membawamu kembali.  Setelah sekian lama menunggu, tidak juga ada kendaraan lain yang melintas di jalan yang gersang dan sepi. Persediaan minummu sudah habis dan kamu tidak tahu harus ke mana mencari. Akhirnya kamu hanya bisa beristirahat, dan akhirnya tertidur di bawah teduhnya bayang-bayang batu karang.  Tak terasa, matahari sudah terbenam. Kamu terbangun di kegelapan, tanpa menyadari jika seekor ular berbisa sedang menjalar ke arahmu.  Akhirnya kamu melihat ular itu. Namun tidak ada yang bisa kamu lakukan, selain berusaha diam, tak bergerak. Meskipun kamu harus menahan napas, namun penantianmu tidak sia-sia. Akhirnya ular itu menjalar pergi meninggalkanmu. Tidak seberapa lama kemudian, muncul sebuah bus ke arah Kota Metropolitan. Kamu memutuskan untuk kemba...

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 38

1.       38. Jika kau mau membantu Malloy merebut kantor sheriff Dari halaman 21 Ketika Malloy telah keluar dari saloon, kau dan kawan-kawan barumu pergi ke kantor sheriff. Malloy menendang pintu kantor itu hingga terbuka. Ia dan yang lain, termasuk kau, masuk. "Terima kasih atas undanganmu, Sheriff," kata Malloy. "Aku senang bahwa kau dan aku akan menjadi sahabat karib." Sheriff hanya berdiri diam. Tak berbuat apa pun. Ia mencoba bersikap garang, tetapi kaulihat ia sesungguhnya ketakutan. Tepat saat itu, salah seorang anak buah Malloy yang berjaga di luar melaporkan bahwa pasukan keamanan telah masuk ke kota untuk menangkap mereka. Malloy dan gerombolannya bergegas keluar, melompat ke punggung kuda masing-masing dan kabur. Kau tertinggal sendiri. Untung sheriff tidak sadar bahwa kau anggota gerombolan itu. Jika kau berniat bergabung lagi dengan Malloy, pergilah ke halaman 66. Jika kau tak mau berurusan lagi dengan Malloy, pergilah ke halaman 67....

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 46

Bicarakan mengenai masalah Nicholas dengan pak Agus Kamu membicarakan tentang apa yang telah dilakukan oleh Nicholas kepada pak Agus. "Terima kasih kau memberitahukan hal itu padaku, nak," kata pak Agus. "Tapi aku tidak ingin bertentangan dengan Nicholas. Lagi pula tenaganya sangat kubutuhkan." Kamu merasa kesal sekali karena pak Agus bersikap terlalu lunak terhadap Nicholas. Tinggalkan kantor agen wisata. Bujuk pak Agus agar segera bertindak.

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 73

Bujuk pak Agus, agar segera bertindak   Kamu sekali lagi menghadap ke pak Agus. Kali ini kamu mengajak karyawan lain yang juga diperlakukan buruk oleh Nicholas, beserta bukti-bukti lain agar pak Agus paham bahwa Nicholas harus segera diberhentikan sebelum terjadi masalah yang lebih besar. Kali ini pak Agus mau mendengarkan usulmu. Keesokan harinya, ia memanggil Nicholas dan mengatakan, "Nicholas, kau diberhentikan dari perusahaan ini. Cepat bereskan barang-barangmu, dan segera tinggalkan kantor ini!" Merasa kesal, Nicholas pun meninggikan nada suaranya, berusaha untuk membela diri. Namun pak Agus tetap bersikap tegas. Akhirnya Nicholas dengan geram pergi meninggalkan kantor itu. Beberapa tahun kemudian terdengar kabar bahwa Nicholas ditangkap karena menggelapkan uang dan kini menjadi salah satu penghuni penjara.    Tamat

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 34

34. Sebaiknya pergi saja Dari halaman 21 Dari halaman 46 Dari halaman 49 Kamu merasa bahwa Kota Metropolitan bukan tempat yang tepat bagimu, sehingga memutuskan untuk kembali pulang ke rumah. Saat menunggu angkot, tiga orang asing menghampirimu. Salah satu di antaranya bertanya, “Maaf, apakah kamu bisa berbahasa Inggris?” Kamu menjawab, “Bisa.” “Apakah kamu bisa membantu kami? Kami membutuhkan orang yang bisa membantu kami, sebagai penerjemah.” Entah kenapa akhirnya kamu bersedia pergi bersama mereka. Mereka membawamu ke tempat tinggal mereka, sebuah apartemen yang cukup mewah dengan beberapa kamar yang luas. Mereka meminta kepadamu untuk menunggu di ruang makan, sementara mereka masuk ke salah satu kamarnya. Terlihat olehmu seorang wanita asing yang sedang memasak di sana. Setelah menunggu dalam jangka waktu yang cukup lama, akhirnya pria yang menyapamu tadi muncul dari dalam kamar. Setelah duduk di kursi yang berada di seberangmu, dengan serius ia berkata, “Maaf kar...

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 21

Bergabung bersama preman Kamu pikir, “Kenapa tidak?” Menurut kepala preman itu, kamu bisa cepat mendapatkan banyak uang jika bergabung bersama mereka, sementara pada saat ini kamu tidak punya uang dan sangat membutuhkan pekerjaan. Kepala preman itu membawamu ke sebuah rumah makan. Setelah selesai makan, ia berkata, “Pemilik media online itu sangat menyebalkan. Ada saja yang dilakukannya untuk mempersulit kita dengan dewan dan pasukan anti-premannya itu. Kebetulan para pemilik toko menghubungiku untuk membereskannya. Kalian tunggu sebentar. Aku sudah menyuruh Bogel untuk mengawasi kantornya. Begitu dia memberi kabar, kita bisa segera bergerak.” Setelah itu dia beranjak ke kamar kecil. Jika kamu berubah pikiran, kamu bisa pergi secara diam-diam saat kepala preman itu berada di kamar kecil. Jika kamu mau membantunya dalam membereskan si pemilik media online itu.

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 56

Bekerja di supermarket pak Hadi   Tengah hari berikutnya, kau berkuda ke Peternakan Matahari Terbit. Pekerjaan yang diceritakan oleh Jim Putney padamu tampaknya sangat berat. Dan ia berkata, "Aku harus memperingatkanmu bahwa para peternak sapi selalu berusaha mencegah agar domba-domba kami tidak memasuki daerah penggembalaan umum. Mereka bahkan menembaki kami!" Tetapi kau merasa yakin bahwa masa depan peternakan domba cukup cerah. Maka kau memutuskan untuk mencobanya. Beberapa saat setelah kau mulai bekerja, kaudapati beberapa dombamu hilang. Kemudian kau mengetahui bahwa domba-domba itu jatuh dari tebing yang tinggi. "Ini bukan yang pertama kali," kata Jim. "Para peternak sapi selalu berusaha merusak kami. Kau punya usul?" Ada dua hal yang kaupikirkan. Jika kau memutuskan untuk mengajukan pengaduan pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, pergilah ke halaman 80. Jika kau mengumpulkan para peternak domba untuk mengambil tindakan balasan, lanjutkan...

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 32

Jika kamu memutuskan untuk menghadiri Rapat Besar Pengusaha   Setelah agak lama jalan-jalan, kamu kembali ke kos. Sekarang suasananya sudah jauh lebih tenang, sehingga kamu bisa tidur dengan nyenyak. Keesokan harinya, kamu berangkat ke tempat diselenggarakannya Rapat Besar Pengusaha, di sebuah hotel berbintang lima. Benar saja. Bahkan sebelum acara di mulai, kamu sudah berhasil mendapatkan pekerjaan. Pemilik Peternakan Elang, seorang wanita ramah yang bernama Mae, menerimamu bekerja. Ia menyuruhmu hadir dalam rapat agar tahu apa yang terjadi. Dalam rapat, semua peternak sapi berkata bahwa para peternak domba telah merusak daerah rumput penggembalaan sapi, sebab domba-domba itu menggigit rumput sampai dekat sekali ke tanah. Agaknya perang antara peternak sapi melawan peternak domba tak bisa dihindarkan. Dan ini berarti kesulitan besar bagimu. Jika kau tetap ingin bekerja di situ, lanjutkan ke halaman 57. Jika kau memutuskan untuk pergi saja ke Silver Springs, l...

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 36

36. Berbalik dan mendekatinya Dari halaman 20 Kamu membalikkan badan, kemudian melangkah mendekati pria yang memimpin kawanan preman itu. Kamu menatapnya, tepat pada kedua pelupuk matanya. Sedikit pun kamu tidak merasa takut. “Kamu orang baru?” tanyanya. “Sepertinya lumayan juga. Aku suka gayamu. Apakah kamu mau bergabung bersama kami?” Kepala preman itu menyatakan bahwa kamu bisa cepat kaya jika mau bergabung dan menuruti perintahnya. Jika memutuskan untuk bergabung bersama kawanan preman, lanjutkan ke halaman 21. Pura-pura bergabung untuk melaporkan perbuatan mereka ke pihak yang berwenang. Jika kamu menolak, lanjutkan ke halaman 61.

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 35

Pukulanmu meleset Dari halaman 19 Sayangnya kepala preman itu juga berhasil menghindari dari pukulan yang kamu layangkan. Sambil menghindar, kepala preman itu menendang lutut kaki kananmu, sehingga kamu terjatuh. “Kali ini kubiarkan kamu tetap hidup.” Kata kepala preman itu. Setelah memungut barang-barang yang kamu letakkan pada aspal, mereka pun berlalu, meninggalkan kamu sendirian dalam keadaan kesakitan. Beberapa warga berdatangan karena mendengar eranganmu, kemudian memapahmu pergi dari tempat itu. Untung kakimu tidak patah. Setelah beristirahat di rumah warga setempat, kamu merasa sudah cukup kuat. Jika memutuskan untuk mencari dan membalas dendam kepada kepala preman itu, cari di halaman 62. Segera pergi dari Kota Metropolitan.

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 31

Lanjutkan perjalanan Kamu terus berjalan memasuki sebuah gang. Saat matahari terbenam, kamu melihat pengumuman lowongan pekerjaan di depan sebuah rumah kos. Pemilik kos itu mengatakan bahwa kamu bisa bekerja sebagai pengurus di sana. Namun, ada hal yang membuatmu merasa kurang nyaman saat berada di sana. Para penghuni kosnya seolah memandangmu dengan tatapan yang penuh rasa curiga. Tapi kamu membutuhkan tempat tinggal dan pekerjaan, serta makanan. Bekerja di situ saja. C ari tempat yang lain.

Cerita: Kota Metropolitan Bagian 55

Kembali melanjutkan perjalanan Kamu terus berjalan tanpa arah tujuan yang jelas. Entah sudah seberapa lama. Saat merasa lelah, kamu segera berbaring dan tidur di emperan toko. Kamu tidak tahu apa yang sebaiknya kamu lakukan. Uang yang kamu bawa semakin lama semakin berkurang karena kamu gunakan untuk membeli makanan dan minuman. Entah sampai kapan kamu bisa bertahan. Senyum setiap anggota keluargamu di rumah terbayang di pelupuk matamu. Tiba-tiba muncul keinginanmu untuk pulang. Tidak ada tempat yang lebih indah dan nyaman jika dibandingkan dengan rumah. Tapi saat kamu hitung, ternyata uangnya tidak cukup untuk membeli tiket pulang. Kamu bisa saja nekat pulang dengan menumpang kendaraan seadanya, meskipun kamu tidak terlalu yakin jika ada kendaraan yang bersedia berhenti dan membawamu pulang tanpa mengeluarkan uang. Kamu juga tahu jika kamu bisa mendapatkan uang dengan meminta-minta, atau menjadi pemulung, tapi kamu merasa bahwa kamu tidak seharusnya melakukannya....