Pukulanmu meleset
Dari halaman 19
Sayangnya kepala preman itu juga berhasil menghindari dari pukulan yang kamu layangkan. Sambil menghindar, kepala preman itu menendang lutut kaki kananmu, sehingga kamu terjatuh.
“Kali ini kubiarkan kamu tetap hidup.” Kata kepala preman itu. Setelah memungut barang-barang yang kamu letakkan pada aspal, mereka pun berlalu, meninggalkan kamu sendirian dalam keadaan kesakitan.
Beberapa warga berdatangan karena mendengar eranganmu, kemudian memapahmu pergi dari tempat itu. Untung kakimu tidak patah. Setelah beristirahat di rumah warga setempat, kamu merasa sudah cukup kuat.
Jika memutuskan untuk mencari dan membalas dendam kepada kepala preman itu, cari di halaman 62.
Segera pergi dari Kota Metropolitan.
Dari halaman 19
Sayangnya kepala preman itu juga berhasil menghindari dari pukulan yang kamu layangkan. Sambil menghindar, kepala preman itu menendang lutut kaki kananmu, sehingga kamu terjatuh.
“Kali ini kubiarkan kamu tetap hidup.” Kata kepala preman itu. Setelah memungut barang-barang yang kamu letakkan pada aspal, mereka pun berlalu, meninggalkan kamu sendirian dalam keadaan kesakitan.
Beberapa warga berdatangan karena mendengar eranganmu, kemudian memapahmu pergi dari tempat itu. Untung kakimu tidak patah. Setelah beristirahat di rumah warga setempat, kamu merasa sudah cukup kuat.
Jika memutuskan untuk mencari dan membalas dendam kepada kepala preman itu, cari di halaman 62.
Segera pergi dari Kota Metropolitan.
Komentar
Posting Komentar