Cerita: Kota Metropolitan Bagian 3

Baca dari awal

Bagian sebelumnya

Dimulainya kehidupan yang baru

Hari sudah menjelang sore. Sinar matahari telah meredup dengan diiringi hembusan angin yang menerbangkan debu dan dedaunan kering di jalan setapak yang kamu lalui.

Kamu melangkah masuk ke sebuah gang kecil. Seketika, luasnya jalan raya yang membuat hatimu terasa terang dan lega kemudian tergantikan oleh suramnya lorong-lorong sempit yang gelap dan lembab.

Tidak banyak orang yang terlihat. Sejauh ini, kamu hanya mendengar sayup suara televisi dari beberapa rumah yang kamu lewati, dan hanya melihat seorang ibu yang sedang menyapu teras depan rumahnya yang tak seberapa besarnya, serta beberapa orang pria yang sedang berdagang, beristirahat, atau mengobrol di persimpangan lorong di dalam gang yang kamu susuri. 

Kamu berpikir, apa yang sebaiknya kamu lakukan? Mungkin kamu bisa makan di warung sambil menanyakan berbagai macam informasi yang kamu butuhkan kepada penjaga warung, atau warga setempat yang berada di sana. Namun jika mengingat bahwa hari sudah hampir gelap, mungkin lebih baik jika kamu segera mencari tempat kos saja. Pemilik kosnya pasti juga bisa kamu tanyai. Selain itu, kamu juga berpikir, bagaimana jika kamu mendatangi pos keamanan terdekat saja? Petugas keamanan yang berjaga di sana pasti mengetahui banyak hal mengenai berbagai macam informasi mengenai lingkungan di sekitarnya.

Ke warung saja

Cari kos dulu

Ke pos keamanan terdekat