
Pada dasarnya sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang baik. Namun dalam penerapannya, dalam bersosialisasi, diperlukan sikap saling menghargai. Sehingga jika ada yang berusaha untuk mengambil keuntungan, atau merugikan Anda, hanya karena Anda selalu bersikap baik dan manis kepada mereka, maka sikap mereka yang demikian juga perlu dijadikan bahan pertimbangan.
Dalam sebuah hubungan, ada kemungkinan untuk bersikap terlalu perhatian, terlalu senang menolong, atau terlalu mendahulukan kepentingan orang lain, yang merupakan pertanda sikap yang terlalu baik. Meskipun Anda telah menikah, sedang berencana untuk menikah, ataupun belum menikah, sikap yang terlalu baik tersebut dapat membuat Anda terjerat dalam sebuah hubungan yang tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan.
Pikirkan saja, sebagai wanita, Anda pasti akan sangat menghargai pria yang dapat memberikan perhatian kepada Anda, namun tidak menyukai pria yang terlalu berlebihan, sehingga terasa seolah berusaha menekan Anda, bukan? Untuk itu, perhatikan beberapa sifat berikut untuk memastikan langkah apa yang perlu Anda lakukan.
1. Terlalu sopan.
Dalam situasi sosial, sikap yang sopan dan menghargai orang lain akan mendatangkan banyak keuntungan.
Suami juga perlu Anda hadapi dengan sikap yang sopan dan penghargaan. Namun, sikap yang sama tidak perlu Anda tunjukkan di tempat tidur.
Bersikap terlalu sopan saat melakukan hubungan seksual merupakan pertanda bahwa Anda terlalu berlebihan, karena sikap yang cenderung spontan, penuh percaya diri dan bersedia untuk mencoba hal-hal yang baru justru sangat dibutuhkan.
2. Terlalu perhatian.
Jika Anda terlalu memperhatikan setiap detil dari hal-hal yang dilakukan oleh suami, hal ini juga dapat dikatakan terlalu berlebihan. Apalagi jika suami juga tidak mau terlalu banyak membahasnya.
Memang, Anda perlu tahu mengenai masalah kantor, keluarga, teman, maupun hobinya, namun hasilnya pasti tidak akan baik jika Anda menjadi lebih tertarik kepada urusannya, dibandingkan dengan urusan Anda sendiri. Tak hanya sekadar menimbulkan kesan bahwa Anda terlal rese namun juga dapat menimbulkan kejenuhan dalam diri Anda sendiri.
Melupakan hal-hal yang sebenarnya Anda sukai, atau Anda perlukan, hanya demi untuk memberikan perhatian lebih kepada hubungan Anda dengan suami akan membuat hubungan menjadi membosankan. Bayangkan apa jadinya jika di dunia yang Anda jalani berdua, hanya terdapat Anda dan dirinya saja. Dengan menghilangkan hal-hal yang Anda ingin dan butuhkan (berhubungan erat dengan jati diri Anda), berarti juga menghilangkan wanita yang dulu membuat suami Anda jatuh cinta.
3. Terlalu banyak memuji.
Ada saatnya di mana suami tampak sedemikian sempurna. Misalnya saat ia telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara makan malam Anda berdua dengannya. Namun, ada juga masanya di mana ia tidak sedang dalam kondisi terbaiknya, sehingga ia belum tentu ingin mendengarkan hujan pujian yang biasanya Anda berikan.
Siapa saja pasti suka dipuji. Namun setiap orang pasti juga menginginkan pujian yang diberikan dengan tulus, atau tak hanya sekadar basa-basi. Pikirkan saja, apakah Anda suka jika ada seseorang yang mengatakan, “Bajumu bagus” sebanyak 10 kali sehari, dan dilakukan setiap hari?
4. Terlalu pengertian.
Sekarang ini, bersikap penuh toleransi dan menerima sudah menjadi hal yang luar biasa. Sedemikian luar biasanya sehingga Anda sudah tidak dapat menikmati dan melakukannya setiap saat.
Terima saja kenyataan. Terkadang ada saja orang yang menyebalkan. Bahkan orang yang paling baik sekalipun pernah juga bersikap menyebalkan.
Bersikap terlalu pengertian, atau berusaha terlalu keras untuk memahami sudut pandang orang lain, sementara yang dilakukannya hanya untuk mengambil keuntungan dari Anda, nantinya pasti akan merugikan Anda. Untuk itu, Anda juga perlu memperjuangkan hak Anda.
5. Terlalu gembira.
Sesekali, siapa saja pasti pernah marah, atau merasa emosi karena sesuatu yang terjadi. Setiap saat selalu tersenyum gembira dengan penuh semangat, menunjukkan bahwa Anda kurang bisa menyalurkan ledakan emosi yang Anda rasakan, sedangkan bersikap emosional sesekali juga perlu Anda lakukan, terutama jika suami melakukan sesuatu yang membahayakan.
Beberapa “terlalu” di atas, hanya merupakan pertanda bahwa orang-orang yang bersikap demikian adalah orang-orang yang kurang menghargai dirinya sendiri. Dan jika Anda belum juga dapat menghargai diri sendiri, dengan apa adanya diri Anda, serta apa yang Anda perlukan dalam kehidupan ini, jangan pernah mengharap bahwa orang lain akan memberikan penghargaannya kepada Anda.
Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1011
Komentar
Posting Komentar