
Masih banyak putra-putri di seluruh pelosok nusantara yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga beresiko besar menderita gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekurangan nutrisi pada anak. Bukan sekedar hanya faktor tingginya harga bahan makanan yang akhir-akhir ini marak dibicarakan namun juga gaya hidup “miskin nutrisi” yang diterapkan masyarakat, seperti: peningkatan konsumsi makanan “sampah” dengan kandungan lemak tinggi, tingginya tingkat pengkonsumsian televisi, komputer atau video games serta menurunnya porsi gerak badan dan latihan. Kurangnya nutrisi yang diperlukan tubuh menyebabkan terjadinya peningkatan resiko penyakit, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang, seperti penyakit kardiovaskular, gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin, menurunnya prestasi akademik, penampilan fisik, termasuk diantaranya kegemukan, dll.
Anak yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi banyak makanan manis dan berlemak semakin kurang kemungkinannya untuk mendapatkan pasokan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya kegemukan dan kekurangan nutrisi, seperti vitamin E, B6, A, zat besi dan kalsium.
Cara termudah bagi orang tua untuk memastikan agar buah hatinya mendapatkan cukup nutrisi adalah dengan memberikan menu yang seimbang, cemilan sehat berupa buah segar atau sayuran serta mengurangi kebiasaan memberikan cemilan yang mengandung banyak gula dan lemak.
Jika si kecil sangat aktif, pemilih, malas makan atau tidak memperoleh seluruh vitamin dan mineral harian yang penting maka orang tua harus mempertimbangkan pemberian multivitamin yang dirancang khusus bagi anak.
Tabloid Wanita Indonesia Edisi 699
Komentar
Posting Komentar